Sejarah UMI dimulai dengan berdirinya Akademi Ilmu Hukum (AIH) pada tahun 1954. Pada awalnya, AIH didirikan sebagai lembaga pendidikan tinggi yang fokus pada ilmu hukum. Namun, perkembangan AIH tidak berhenti di situ. Pada tahun 1972, AIH bertransformasi menjadi Universitas Muslim Indonesia (UMI).
Menurut Prof. Dr. H. Abdul Razak Thaha, M.Si., seorang pakar pendidikan, transformasi AIH menjadi UMI merupakan langkah yang sangat strategis. Beliau menyatakan, “Dengan menjadi universitas, UMI memiliki kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan diri dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.”
Sejak saat itu, UMI terus mengalami perkembangan yang pesat. Rektor UMI, Prof. Dr. H. Basri Modding, M.Sc., Ph.D., mengungkapkan, “Kami terus berupaya untuk meningkatkan kualitas akademik UMI agar dapat bersaing di tingkat nasional maupun internasional.”
Dalam bidang infrastruktur, UMI juga terus melakukan berbagai peningkatan. Fasilitas pendidikan dan penelitian di UMI semakin modern dan lengkap. Dr. Hj. Nurjannah, M.Si., Wakil Rektor III UMI, menyatakan, “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan fasilitas agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada civitas akademika UMI.”
Sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, UMI terus berusaha untuk memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat dan bangsa. Dengan sejarah yang panjang dan prestasi yang gemilang, UMI terus menjadi pilihan utama bagi para calon mahasiswa yang ingin mengejar cita-cita dan meraih kesuksesan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Sejarah UMI dimulai dari Akademi Ilmu Hukum (AIH) pada tahun 1954, yang kemudian berkembang menjadi Universitas Muslim Indonesia pada tahun 1972. UMI terus berkembang dan mengalami berbagai perubahan dan peningkatan dalam bidang akademik serta infrastruktur. Semua ini tidak terlepas dari upaya keras dan komitmen para pimpinan dan civitas akademika UMI dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan.
